Wednesday, September 12, 2012

ASAL USUL MAJALENGKA

gerbang emas


Pada abad ke-15 terdapat sebuah kerajaan Hindu yaitu Kerajaan Sindangkasih. Sekitar tahun 1480 M, Desa Sindangkasih dipimpin oleh seorang Ratu yang bernama Nyi Rambut Kasih. Beliau adalah keturunan Prabu Siliwangi yang beragama Hindu. Dan beliau juga merupakan saudara dari Rarasantang, Kiansantang, dan Walang Sungsang yang masuk agama Islam.
Ratu Nyi Rambut Kasih dikenal oleh sebagian masyarakat sebagai Nyi Ambet Kasih, karena memerintah secara bijaksana dan mampu menjadikan Sindang Kasih menjadi daerah yang aman dan makmur. Karena itu, Sindang Kasih mendaat gelar “Sugih Mukti” yang berarti kaya dan rakyatnya sejahtera. Mata pencaharian rakyat Sindangkasih sebagian besar adalah petani. Sebagian daerahnya berupa hutan. Dalam hutan tersebut di samping terdapat pohon jati, terdapat pula pohon buah maja. Batang pohon buah maja berbentuk lurus dan diatasnya terdapat daun-daun kecil. Dan rasa buahnya pahit yang berguna untuk menyembuhkan penyakit demam.
Antara tahun 552-1570, Cirebon dipimpin oleh seorang wali yang bernama Syarif Hidayatullah, yang dikenal sebagai Sunan Gunung Jati. Saat itu, rakyat Cirebon sedang dilanda penyakit demam. Oleh karena itu, Sunan Gunung Jati mengutus anaknya yang bernama Pengeran Muhamad, untuk pergi ke Sindangkasih guna mencari buah maja untuk mengobati rakyatnya sekaligus untuk menyebarkan agama Islam. Pangeran Muhamad pun berangkat ke Sindangkasih ditemani istrinya, Nyi Siti Armilah.
Ratu Nyi Rambut Kasih mengetahui rencana Sunan Gunung Jati. Dan beliau sangat marah karena tidak rela daerahnya diinjak oleh orang-orang yang beragama Islam. Sebelum bertemu dengan Pengeran Muhamad, Nyi Rambut Kasih menghilangkan semua pohon maja yang ada di hutan. Yang pada awalnya di hutan itu terdapat banyak pohon maja, kini telah berubah menjadi hutan sepenuhnya pohon-pohon besar. Tak ada satupun pohon maja yang tersisa.
Pangeran Muhamad dan istrinya terkejut karena saat keduanya tiba di Sindangkasih tiadk ada satupun pohon buah maja. Pangeran Muhamad memberitahu Sunan Gunung Jati bahwa Pohon buah majanya tidak ada dalam bahasa Jawa, “majaẻ langka…maja langka…” Karena itulah daerah Sindangkasih sampai sekarang dikenal dengan nama Majalengka.

Referensi:
 
kunjungi ppula situs resmi Majalengka  http://www.majalengkakab.go.id/


that's all... thank u ^^

No comments:

Post a Comment

sampaikan dengan kritik yang membangun dan tidak menimbulkan pertikaian, OK?!!!!!!!!!